Di
era teknologi komunikasi di mana hubungan antar-negara dan antar-bangsa
semakin mudah dan tak terhindarkan seperti saat ini, menguasai bahasa
asing akan memiliki keuntungan tersendiri bagi siapapun yang ingin
memiliki kemampuan kompetitif. Saya kira semua orang tua sepakat bahwa
anak yang memiliki kemampuan bahasa asing akan lebih diuntungkan dalam
tujuan apapun. Baik itu untuk mencari kerja atau da’wah Islam.
Dan
kesadaran akan pentingnya mempelajari bahasa asing itu bukan hanya ada
saat ini. Nabi Muhammad menyuruh Sahabat Zaid bin Tsabit untuk
mempelajari bahasa Yahudi. Dalam sebuah hadits sahih riwayat Tirmidzi,
Zaid bin Tsabit mengatakan demikian:
“Rasulullah
SAW pernah memerintahkan aku agar mempelajari tulisan bahasa Yahudi
untuknya .. Setelah aku dapat menguasainya dan Nabi SAW bermaksud
berkirim surat kepada orang Yahudi, maka akulah yang menuliskannya buat
mereka, dan apabila mereka berkirim surat kepada Nabi SAW maka akulah
yang membacakan surat mereka kepada beliau.” Pada hadits lain disebutkan
bahwa Nabi Muhammad juga memerintahkan Zaid untuk mempelajari bahasa
Suryani (Syriac language).
Alasan
utama Rasulullah meminta Zaid bin Tsabit mempelajari kedua bahasa
tersebut sudah jelas seperti penuturan Zaid bin Tsabit yaitu mempelancar
komunikasi. Mengapa kedua bahasa itu yang dipilih Nabi untuk dipelajari
karena kedua bahasa tersebut termasuk dua bahasa yang sangat
berpengaruh pada saat itu. Sehingga memahami kedua bahasa tersebut akan
sangat menguntungkan bagi dakwah Islam. Tentu, mempelajari bahasa tidak
harus bertujuan dakwah semata. Untuk tujuan-tujuan lain seperti ekonomi
dan keilmuan juga diperbolehkan.
Lalu,
pelajaran bahasa asing apa yang harus diberikan pada anak pada zaman
ini? Sebaiknya salah satu dari bahasa asing yang paling berpengaruh saat
ini. Menurut George Weber dalam majalah Language Today edisi
Mei 2008 10 bahasa yang paling berpengaruh di dunia adalah sebagai
berikut: 1. Inggris 2. Prancis 3. Spanyol 4. Rusia 5. Bahasa
Arab 6. China 7. Jerman 8. Jepang 9. Portugis Brasil 10.
Hindi/Urdu.
Tentunya
setiap orang tua memiliki pilihan tersendiri bahasa asing apa yang
paling penting dipelajari anak dari antara 10 bahasa asing di atas.
Untuk anak saya yang saat ini baru berusia 2.5 dan 1.5 tahun, saya
berencana mengajarkan Bahasa Inggris dan Bahasa Arab. Alasannya jelas,
Bahasa Inggris adalah bahasa paling berpengaruh saat ini dan paling luas
dipakai sebagai bahasa ilmu pengetahuan, bahasa komunikasi antarbangsa
di samping bahasa dakwah. Bahasa Arab menjadi keharusan karena ia bahasa
Al Quran, bahasa Hadits dan mayoritas ilmu-ilmu Islam klasik dan modern
ditulis dalam bahasa Arab.
Pendidikan bahasa asing sejak dini pada anak dapat dilakukan dengan berbagai cara di antaranya:
Pertama,
diajarkan di rumah. Baik dengan mendatangkan guru privat ke rumah atau
diajari sendiri oleh orang tua. Kalau orang tua mampu tentunya.
Kedua,
disekolahkan sejak TK sampai SLTA di tempat yang mengajarkan bahasa
asing. Atau kalau tidak memungkinkan, anak diikutkan kursus bahasa
asing.
Alternatif
lain adalah dengan cara mengirim anak ke pesantren yang mengajarkan
bahasa asing sambil sekolah SLTP dan SLTA. Cara terakhir ini termasuk
paling efektif karena pendidikan bahasa asing di pesantren dilakukan
selama 24 jam setiap hari bersama anak-anak lain yang memiliki kemampuan
serupa dan setara. Itu kalau bahasa asing yang dipilih adalah bahasa
Inggris dan Arab. Sedang untuk bahasa lain, seperti bahasa Jepang, Korea
atau Prancis harus mengikuti kursus di luar